REBAB
Pengertian Alat Musik Rebab
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan rebab sebagai alat musik gesek menyerupai biola bertali dua atau tiga, biasanya digesek dengan cara ditegakkan di lantai dan penggeseknya berada di belakang rebab.
Sementara itu, mengutip Agus Heri dalam skripsi berjudul Rebab Tilu Wanda dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (ISBI), dilihat dari segi etimologi, rebab berasal dari bahasa Perancis 'rabab' yang bermakna sedih. Hal itu juga dikemukakan Soepandi dalam buku yang berjudul Inleiding tot de Muzewik Gechledenus.
Namun, tak semua karakter yang dimainkan rebab bernada sedih tapi bisa juga gembira, marah, dan sebagainya bergantung pada lagu yang dibawakan dan laras yang digunakan.
Sejarah Alat Musik Rebab
Sejarah alat musik rebab dikenal sejak ditulis dalam kitab Al Musiqi Al Kabir yang ditulis Al Farabi (870-950 SM). Al Farabi menyebut orang Arab menyebut alat musik gesek ini dengan rabab.
Rabab mulai terkenal di Cordoba yang merupakan pusat kekhalifahan Islam, ke Eropa Barat pada abad VIII M. Di Eropa rabab berkembang menjadi cello dan biola.
Alat musik gesek ini pun semakin dikenal dan masuk ke Nusantara karena dibawa pedagang Turki dan Asia Tengah. Kemudian rebab merambah ke Tiongkok, India, dan Persia.
Di Afghanistan rebab dikenal sebagai rubab, dan dalam bahasa Persia disebut dengan rabab yang berarti kumpulan alat musik gesek. Dari Timur Tengah, alat musik ini masuk ke India dan dikenal sebagai sarod. Kala itu, pemain sarod terkenal bernama Tansen (1520-1590).
Namun, ada perbedaan antara sarod dan rebab. Sarod dimainkan dengan cara dipetik sedangkan rebab dimainkan dengan cara digesek.
Kembali ke Nusantara, dalam kesenian Betawi, alat musik rebab sering ditemukan sebagai instrumen pengiring pertunjukan wayang kulit dan topeng Betawi. Lalu di kesenian Jawa, rebab merupakan bagian dari gamelan yang menjadi penghias gending dan menjadi penuntun arah lagu sinden.
Dalam budaya Melayu Riau, rebab memiliki kedudukan tinggi. Hal ini terlihat dalam tarian Menghadap Rebab pada teater tradisional Makyong, karena para pemain yang menari duduk menghadap pemain rebab.
Fungsi Alat Musik Rebab
Agus Heri dalam skripsi berjudul Rebab Tilu Wanda menyebutkan dalam penyajian Tembang Sunda Cianjuran, Celempungan, maupun Ketuk Tilu, rebab berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu yang dibawakan. Rebab juga berfungsi untuk mendampingi alur melodi pada vokal.
Dalam membawakan melodi rebab dibagi menjadi tiga bagian di antaranya:
1. Merean
Yaitu sebagai pemberi nada awal pada sinden. Dalam kesenian melodi rebab mendahului melodi lagu yang akan dibawakan oleh sinden, kemudian sinden mengikutinya sesuai dengan alur melodi yang diberikan rebab.
2. Marengan
Yaitu antara melodi rebab dan melodi pada sinden disajikan dalam struktur melodi secara bersamaan.
3. Muntutan
Artinya rebab mengikuti alur melodi pada sinden, kemudian memberi hiasan-hiasan ornamentasi di bagian akhir melodinya.
Video :
haha
BalasHapus🆗🆗🆗🆗
BalasHapus🤩🔥
BalasHapus🤲🔥🔥
BalasHapus